Anggota Komisi IX DPR-RI, Hj Nur Nadlifah, S.Ag. MM, mengingatkan warga masyarakat khususnya ibu-ibu di Kabupaten Tegal, terhadap bahaya obat-obatan terlarang, makanan dan minuman kadaluarsa serta mewaspadai Napza. Hal itu disampaikan olehnya saat sosialisasi bersama BPOM di Gedung Muslimat NU Kabupaten Tegal, Minggu (22/12).

Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya), Menurut Nur Nadlifah yang juga anggota DPR RI dari Fraksi PKB, secara umum adalah semua zat kimiawi yang jika dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik diminum, dihisap, dihirup dan disedot, maupun disuntik, dapat mempengaruhi kejiwaan atau psikologis dan kesehatan, serta menimbulkan kecanduan atau ketergantungan.

“Semakin majunya teknologi, di pasar kerap kita temui jenis makanan dan minuman juga obat-obatan yang tidak diketahui efek sampingnya. Kita harus berhati-hati, karena sangat membahayakan bagi kita,” kata Hj. Nur Nadlifah.

Ditambahkan oleh Narasumber dari BPOM Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M.Pharm bahwa penggunaan Napza umumnya dilakukan pada dunia medis atau bidang kesehatan. Penyalahgunaan pemakaian, yang bukan untuk tujuan pengobatan dan tidak dalam pengawasan dokter, akan menyebabkan kecanduan dan ketergantungan secara fisik maupun mental.

Sementara itu Bupati Tegal Dra.Hj. Umi Azizah yang berkesempatan hadir berterima kasih atas kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan BPOM bersama anggota DPR RI, sebab penting bagi masyarakat mengetahui bahaya penyalahgunaan obat, makanan dan Napza.

"Ibu-ibu harus paham apa itu Napza, selain itu harus selektif dalam memilih makanan bagi keluarga," katanya dalam sambutan.

Dia sangat mendukung peran ibu-ibu agar aktif dan memilah memilih terhadap makanan dan obat yang baik untuk dikonsumsi.

Acara sosialisasi ini diadakan oleh BPOM Nasional, Deputi bidang pengawasan obat dan Napza Direktorat Pengawasan Keamanan, Mutu dan Ekspor impor obat napza, bersama anggota DPR-RI. Bertajuk, pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan obat dan Napza.